Kamis, 07 Juni 2012

Inovasi Perahu Motor Berbahan Bakar Dari Kubu Raya


Test drive oleh Bupati Kubu Raya
Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah pada tanggal 1 April kemarin sungguh memusingkan semua pihak.  Karena di negeri ini, kenaikan harga BBM hampir pasti diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya termasuk di sektor jasa.  Ini berarti akan ada beban tambahan bagi masyarakat, daya beli menurun sementara penghasilan tidak bertambah, sehingga mahasiswa dan rakyat merasa perlu turun ke jalan melakukan demontrasi untuk menolak kenaikan harga BBM di seluruh penjuru negeri.  Sementara di pihak pengambil kebijakan, pemerintah katanya juga serba salah antara pentingnya menaikkan harga BBM dengan kemampuan APBN yang katanya kewalahan akibat bertambahnya beban subsidi BBM akibat meroketnya harga minyak dunia.  Walahualam!
Meskipun kemudian ternyata harga BBM bersubsidi tidak jadi naik, celakanya harga-harga sudah terlanjur naik.  Dan dari sejarah harga di Indonesia yang pernah tercatat,  ternyata jika harga sudah naik sulit untuk turun kembali….
Terlepas dari hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat tengah mengembangkan inovasi teknologi tepat guna mengganti bahan bakar bensin ke bahan bakar gas perahu bermotor nelayan. “Kami membentuk tim mengembangkan teknologi tepat guna mengkonversi bensin ke gas. Mesin yang kita kembangkan ini menggunakan dua bahan bakar yang dapat dipilih sendiri oleh masyarakat. Jadi mesinnya bisa menggunakan bahan bakar bensin, bisa juga bahan bakar gas,” kata Kepala Bidang Ikan Tangkap, Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, Jemain (Equator, 12/3).
Pengembangkan mesin sampan bermotor menggunakan bahan bakar gas didorong keprihatinan masih banyak nelayan yang terbebani dengan mahalnya harga bahan bakar. Dengan bahan bakar gas, nelayan bisa menghemat pengeluaran hingga empat kali lipat. Satu tabung gas 3 kg bisa digunakan untuk perjalanan selama 10 jam dengan jarak tempuh lebih dari 20 kilometer. Selain itu juga mengurangi emisi gas, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap. Riset untuk pengembangan mesin tersebut selama enam bulan.   Sudah dilakukan beberapa kali uji coba dan hasilnya sangat memuaskan.  Mesin ini juga dapat menggunakan dua bahan bakar sekaligus, yaitu Bensin dan Gas.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Kubu Raya,  Muda Mahendrawan mengatakan, pengembangan mesin berbahan bakar gas itu dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil, khususnya para nelayan kecil yang selama ini terus terbebani dengan mahalnya harga BBM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar